ASN BerAKHLAK #Bangga Melayani Bangsa

Detail Berita

REMBUG STUNTING TINGKAT DESA DI DESA JAMBEAN KIDUL KECAMATAN MARGOREJO

Blog Single

Pada 07 September 2023 Desa jambeanKidul Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati menggelar kegiatan rembuk stunting. Rembuk stunting merupakan salah satu rangkaian pramusyawarah desa untuk penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Desa tahun 2024, juga menjadi amanat Pemerintah Kabupaten Pati terhadap pemerintah desa agar memprioritaskan penggunaan dana desa untuk pencegahandan penanganan stunting. Pelaksana dari rembuk stunting desa yaitu Kader Pembangunan Manusia (KPM) beserta Pemerintah Desa Jambean Kidul (termasuk ForumKesehatan Desa). Adapun dalam prosesnya melibatkan Kepala Desa, Kasi Kesejahteraan (Kesra), BPD, tokoh masyarakat, perwakilan Pendamping Desa Jambean Kidul, perwakilan kader Posyandu desa, guru PAUD, Puskesmas Margorejo. Permasalahan stunting menjadi prioritas pemerintah dikarenakan masalah ini memengaruhi kualitas SDM yakni terhambatnya tumbuh kembang anak, dan lain-lain. Oleh sebab itu, program ini harus dilaksanakan secara konvergen atau terpusat, terpadu, terkoordinasi oleh berbagai lintas sektor. Di samping itu, mengingat urgensi persoalan stunting ini, semua elemen agar memastikan adanya program penanganan dan pencegahan stunting. Diharapkan semua aktif merencanakan, mengimplementasikan, memantau, dan mengevaluasi intervensi yang terpusat guna mengurangi angka gagal tumbuh anak. Hal ini menjadi penting sebab pencegahan dan penanganan stunting menjadi salah komitmen pencapaian pemerintah dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)/SDGs 2030. KPM memaparkan kondisi gambaran stunting di wilayah Desa Jambean Kidul dan mengusulkan lima layanan dasar yakni pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), konseling gizi terpadu, penyediaan sanitasi dan air bersih, perlindungan sosial, dan layanan PAUD yang berkualitas.

Dalam rembuk stunting ketua Forum Kesehatan Desa (FKD) Desa Jambean Kidul Bp Mintoro memandu diskusi kegiatan. Terdapat usulan-usulan kegiatan tahun 2024 termasuk salah satunya adalah rebranding Posyandu (Posyandu yang terdiri dari siklus hidup manusia dari bumil, balita, remaja, usia produktif, lansia) agar selanjutnya bisa diterapkan di desa. balita yang stunted/pendek (dari hasil pengukuran di Posyandu) agar bisa difasilitasi untuk mau periksa kesehatan lebih lanjut/dirujuk ke Puskesmas sesuai jadwal (jadwal berkoordinasi dengan bidan desa).

Share this Post: